PENGARUH JARAK SOSIAL DAN HIRARKI PADA TINDAK TUTUR PERMINTAAN DAN PERINTAH SUAP DALAM PEMBERITAAN KASUS SUAP OC KALIGIS OLEH KOMPAS.COM
Main Author: | prihantoro, prihantoro |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/msword |
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/46819/1/5_Bukti_Kinerja_Paper_prasasti_Prihantoro_Undip.docx http://eprints.undip.ac.id/46819/ |
Daftar Isi:
- OC Kaligis, seorang professor ilmu hukum dan sekaligus pengacara senior, sedang menjalani persidangan kasus suap hakim PTUN, sebagaimana diberitakan oleh kompas.com (29/9). Dalam pemberitaan tersebut, ada dua ungkapan yang bersifat permintaan (permintaan suap) dan perintah (memberikan suap). Ungkapan inilah yang pada penelitian ini akan dibuktikan dengan teori tindak tutur. Dari hasil analisis bisa disimpulkan bahwa tindak tutur permintaan suap bersifat tidak langsung (menggunakan kode rahasia), namun bisa diinterpretasikan dengan baik oleh pemberi suap. Hal ini dibuktikan dengan efek perlokusi terjadinya pemberian suap. Hal ini cukup berbeda dengan tindak tutur perintah yang bentuknya langsung. Penulis berargumen bahwa bentuk tak langsung permintaan suap digunakan karena jarak sosial antara penutur dan mitra tutur, selain menyamarkan referen suap. Sedangkan bentuk langsung pada perintah suap dikarenakan hirarki yang jelas antara penutur dan mitra tuturnya (dalam hal ini atasan-bawahan).