HUBUNGAN MASA KERJA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PETUGAS PENYAPU JALAN DI PROTOKOL 3, 4 DAN 6 KOTA SEMARANG

Main Author: Wulandari, Riska
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/45940/1/5255.pdf
http://eprints.undip.ac.id/45940/
Daftar Isi:
  • Kegiatan transportasi berkontribusi besar dalam pencemaran udara, salah satunya yaitu parameter debu. Pekerja yang terpapar debu dalam lingkungan kerjanya dapat menimbulkan penimbunan partikel debu dalam paru-paru. Petugas penyapu jalan merupakan pekerja yang beresiko tinggi terpapar debu saat bekerja, terutama di Protokol 3, 4 dan 6 Kota Semarang dimana mendekati lokasi titik sampel pengukuran kualitas udara ambien yang melebihi nilai ambang batas. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan masa kerja terhadap gangguan fungsi paru pada petugas penyapu jalan di Protokol 3, 4 dan 6 Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah Petugas Penyapu Jalan di Protokol 3, 4 dan 6 Kota Semarang yang berjumlah 61 orang dengan sampel sebanyak 38 orang dengan metode purposive sampling. Hasil analisis univariat didapatkan rata-rata kapasitas vital paksa (%FVC) sebesar 84,515%, rata-rata volume ekspirasi paksa pada detik pertama (%FEV1) sebesar 82,875% dan rata-rata sebesar 90,230%. Analisis bivariat hubungan antara masa kerja terhadap gangguan fungsi paru menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,034 (PR=4,371; 95%CI=1,074-17,79). Sehingga disimpulkan ada hubungan masa kerja terhadap gangguan fungsi paru pada penyapu jalan di Protokol 3, 4 dan 6 Kota Semarang. Saran dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi instansi terkait pada umumnya dan Dinas Kerbersihan dan Pertamanan pada khususnya untuk dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksaan program yang berkaitan dengan efek paparan debu terhadap penyapu jalan. Kata Kunci: masa kerja, gangguan fungsi paru, penyapu jalan