Daftar Isi:
  • Latar belakang: Ateroklerosis dapat menyebabkan stroke iskemik. Ketebalan tunika intima-media (intima-media thickness/ IMT) arteri karotis merupakan marker aterosklerosis awal dan refleksi aterosklerosis secara umum. Asupan lemak merupakan faktor risiko aterosklerosis dan stroke. Tujuan: Membuktikan hubungan antara asupan lemak dengan IMT a. karotis interna pada pasien pasca stroke iskemik. Metode: Penelitian cross sectional, di poliklinik saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang, Subjek: pasien pasca stroke iskemik (consecutive sampling). Variabel independen: asupan lemak (total lemak, asam lemak jenuh/ SFA, asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda/ MUFA dan PUFA, serta kolesterol), diukur dengan Food Frequency Questionnaire semikuantitatif. Variabel dependen: IMT a. karotis interna, diukur dengan USG duplex. Analisis data dilakukan dengan program komputer. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji statistik yang sesuai. Hasil: Terdapat 62 orang subjek, laki-laki 39 orang (62,9%) dan perempuan 23 orang (37,1%). Rerata IMT adalah 0,86 (SB=0,27) mm; 25 orang (40,3%) mengalami penebalan IMT. Pada uji bivariat terdapat hubungan bermakna antara asupan lemak total dengan IMT (p=0,011); sedangkan SFA, MUFA, PUFA, dan kolesterol tidak berhubungan bermakna (p= 0,249; 0,511; 0,189; dan 0,425).Variabel perancu usia dan onset stroke berhubungan bermakna dengan IMT (p=0,005 dan 0,003). Analisis regresi logistik; asupan lemak total, usia, dan waktu dari onset stroke berkontribusi terhadap IMT sebesar 49,4 %. Kesimpulan : Asupan lemak total berhubungan bermakna dengan IMT a. karotis interna, sedangkan asupan SFA, MUFA, PUFA, serta kolesterol tidak berhubungan