Daftar Isi:
  • Latar Belakang Sindrom nefrotik memiliki gejala klinik yang bermacam – macam antara lain edema, hipoalbumin, dan proteinuria. Penyakit ini juga memiliki gambaran histopatologi yang beraneka ragam. Menurut Wiguno terdapat gejala klinik yang khas pada masing – masing gambaran histopatologi. Tujuan Mengetahui distribusi gejala klinik penderita sindrom nefrotik berdasarkan gambaran histopatologi. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel adalah catatan medik dari 31 penderita sindrom nefrotik yang telah dibiopsi dan dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode tahun 2008 – 2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil Pada hasil biopsi MCD (Minimal Change Disease) dan MPGN (Membranoproliferative Glomerulonephritis) masing – masing memiliki gejala klinik yang khas yaitu diawali oleh ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) dan terdapat gangguan lapang pandang. Pada uji chi-square didapatkan pengaruh yang signifikan pada MCD (p=0,002) dan MPGN (p=0,002). Sedangkan, pada hasil biopsi MN (Membranous Nephropathy) dan FSGS (Focal Segmental Glomerulosclerosis) masing – masing memiliki gejala klinik proteinuria dan hematuria. Namun, dari uji chi-square tidak didapatkan pengaruh yang signifikan pada MN (p=0,976) dan FSGS (p=0,129). Kesimpulan Ditemukan adanya gejala klinik yang khas pada MCD dan MPGN. Sedangkan untuk MN dan FSGS tidak ditemukan adanya gejala klinik yang khas. Kata kunci sindrom nefrotik, histopatologi.