HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
Daftar Isi:
- Latar Belakang Obesitas dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan pengeluaran energi. Faktor yang berperan dalam menentukan status gizi anak adalah pola makan dan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik dan tidak seimbangnya asupan makan dapat menyebabkan anak mengalami obesitas. Tujuan Mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan status gizi pada anak usia prasekolah. Metode Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah anak usia 2-5 tahun di PAUD Kota Semarang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, timbangan serta stadiometer untuk mengukur berat dan tinggi badan. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Didapatkan 43 responden yang memiliki status gizi normal dan 5 responden yang memiliki status gizi lebih dari normal. Tingkat aktivitas fisik pada anak lakilaki dengan IMT normal adalah 1,5 dan anak perempuan 1,4, sedangkan pada anak dengan IMT lebih dari normal, 1,1 untuk anak laki-laki dan 1,04 untuk anak perempuan. Pada anak gizi normal, lama tidur 11,2 jam, kegiatan sedentary 10,7 jam dan kegiatan aktif 2,1 jam, sedangkan pada anak dengan gizi lebih, lama tidur 13,7 jam, kegiatan sedentary 8,6 jam dan kegiatan aktif 1,1 jam. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan IMT (p=<0,001). Terdapat perbedaan yang bermakna antara waktu tidur, sedentary dan kegiatan aktif pada anak dengan gizi normal dan gizi lebih dari normal (p<0,001). Kesimpulan Terdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan status gizi pada anak usia prasekolah. Kata kunci : tingkat aktivitas fisik, gizi lebih (obesitas, overweight), indeks massa tubuh, anak prasekolah.