Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sekitar 60% anak mengonsumsi sugar-sweetened beverages (SSB) dan 30% anak usia prasekolah mengalami overweight atau obesitas. Tingginya asupan SSB dihubungkan dengan kebiasaan makan tidak sesuai yang akan meningkatkan risiko pertumbuhan anak dengan obesitas. Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan sugar-sweetened beverages dengan status gizi pada anak usia prasekolah. Metode: Rancangan penelitian adalah cross-sectional dengan observasional analitik. Penelitian dilakukan pada periode Maret-Mei 2014. Subyek penelitian adalah anak usia prasekolah yang mengonsumsi sugar-sweetened beverages. Asupan energi dinilai dari three days food recall dan status gizi diukur dari indeks massa tubuh (IMT). Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Jumlah responden sebanyak 45 anak, terdiri dari 38 anak tidak obesitas dan 7 anak obesitas. Anak dengan obesitas memiliki rerata asupan energi total lebih tinggi dibandingkan anak tidak obesitas (1962.2 kkal/hari vs 1572.8 kkal/hari). Sebaliknya, anak tidak obesitas memiliki rerata asupan SSB lebih tinggi dibandingkan anak obesitas (318.2 kkal/hari vs 311.1 kkal/hari). Hasil analisis tidak terdapat hubungan antara asupan SSB dengan indeks massa tubuh pada anak usia prasekolah ( p = 0.393 dengan r = -0.130). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan SSB dengan indeks massa tubuh pada anak usia prasekolah. Kata Kunci: Sugar-sweetened beverages, indeks massa tubuh, obesitas, overweight, three days food recall.