Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Asap rokok adalah hasil residu olahan tembakau yang bersifat karsinogenik. Tiap hisapan rokok memiliki jumlah oksidan besar.. Paparan asap rokok dapat menyebabkan kanker dan kerusakan kardiovaskuler. Madu merupakan zat alami yang bermanfaat sebagai antioksidan. Beberapa zat antioksidan dalam madu terkandung dalam senyawa fenolik, vitamin C, dan vitamin E. Hepar merupakan tempat detoksifikasi utama yang sering mengalami kerusakan dengan ditandai adanya perubahan struktur histologik. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian dosis bertingkat madu terhadap gambaran mikroskopis hepar mencit jantan strain Balb/c yang diberi paparan asap rokok. Metode: Penelitian ekperimental laboratorik desain “ post test only control group design”. Sebanyak 24 mencit jantan strain Balb/c diadaptasi selama 7 hari. Kemudian mencit dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol dipapari asap rokok 1 batang per hari tanpa diberi madu, kelompok perlakuan 1 dipapari asap rokok 1 batang per hari dan dosis madu 0,2 mL, kelompok perlakuan 2 dipapari asap rokok 1 batang per hari dan dosis madu 0,4 mL, kelompok perlakuan 3 dipapari asap rokok 1 batang per hari dan dosis madu 0,6 mL. Setelah 2 minggu, semua sampel diterminasi, diambil organ hepar untuk dilakukan pemeriksaan gambaran mikroskopis. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar, dan analisa statistik. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis untuk degenerasi parenkim dan nekrosis didapatkan nilai p > 0,05 atau tidak signifikan. Hasil uji One Way ANOVA untuk sel normal dan degenerasi hidropik didapatkan nilai p>0,05 atau tidak signifikan. Kesimpulan: Pemberian madu dosis bertingkat terhadap mencit strain Balb/c jantan yang terpapar asap rokok berpengaruh terhadap perubahan gambaran mikroskopis pada sel hepar. Kata kunci: Asap rokok, madu, hepar, radikal bebas, antioksidan, gambaran mikroskopis hepar.