Daftar Isi:
  • Latar Belakang Erupsi gigi pada manusia modern lebih lambat dibandingkan jaman dahulu. Adanya perubahan pola makan menyebabkan arkus mandibula dan maxilla mengecil, yang menjadi salah satu penyebab keterlambatan erupsi. Akibatnya, orang tua terlambat memberikan MP-ASI yang menyebabkan kesulitan makan pada anak. Tujuan Mengetahui hubungan antara jumlah gigi susu dengan pola makan anak usia 9-24 bulan. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel berjumlah 43 anak berusia 9-24 bulan yang dipilih dengan metode consecutive sampling. Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik pada bulan April sampai Mei 2014. Data didapatkan melalui pengisian kuesioner oleh ibu subjek dan penghitungan jumlah gigi susu pada subjek. Data yang terkumpul diuji dengan uji kai kuadrat apabila memenuhi syarat, dan uji Fisher apabila tidak memenuhi syarat. Hasil Pada anak usia 9-24 bulan, 48,9% anak mempunyai jumlah gigi susu terlambat dan 53,2% diantaranya mendapatkan pola makan tidak sesuai usia. Dalam penelitian ini didapatkan hubungan antara jumlah gigi susu dengan pola makan anak usia 9-24 bulan (p=0,028) Kesimpulan Jumlah gigi susu berhubungan dengan pola makan anak usia 9-24 bulan. Kata Kunci gigi susu, pola makan