PENGARUH PEMBERIAN METANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT BALB/C
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Metanil yellow merupakan zat warna sintetis untuk memberi warna kuning pada industri tekstil. Namun metanil yellow sering disalahgunakan untuk mewarnai berbagai jenis makanan. Metanil yellow merupakan zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk pangan. Metanil yellow yang masuk kedalam tubuh akan direduksi dan dimetabolisme untuk kemudian ditransportasikan ke ginjal untuk diekskresikan bersama urin. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian metanil yellow peroral dosis bertingkat selama 30 hari terhadap perubahan gambaran histopatologi ginjal mencit Balb/c. Metode: Penelitian true eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 20 ekor mencit Balb/c yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Setelah itu mencit Balb/c dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan standar. P1 diberi metanil yellow peroral 4200 mg/kgBB/hari; P2 diberi metanil yellow peroral 2100 mg/kgBB/hari; dan P3 diberi metanil yellow peroral 1050 mg/kgBB/hari. Setelah 30 hari, dilakukan pemeriksaan histopatologi ginjal berupa degenerasi dan nekrosis. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar, dan analisa statistik. Hasil: Rerata degenerasi sel tubulus ginjal tertinggi pada kelompok P3 sedangkan rerata nekrosis tertinggi pada kelompok P1. Pada degenerasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, K-P3, dan P1-P3, sedangkan pada P1-P2 dan P2-P3 didapatkan perbedaan tidak bermakna. Pada nekrosis, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, dan P1-P3, sedangkan tidak ada perbedaan bermakna pada K-P3, P1-P2, dan P2-P3. Simpulan: Pemberian metanil yellow peroral dosis bertingkat selama 30 hari menyebabkan terjadinya perubahan histopatologi ginjal mencit Balb/c. Kata Kunci: metanil yellow, ginjal, degenerasi, nekrosis