Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Methanil yellow merupakan zat pewarna sintetis yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil. Akhir-akhir ini Methanil yellow sering digunakan dalam pembuatan makanan sebagai pewarna makanan. Methanil yellow memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh terutama hepar sebagai organ yang berperan dalam metabolisme dan detoksifikasi Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian methanil yellow peroral dosis bertingkat selama 30 hari terhadap perubahan gambaran histopatologi hepar mencit Balb/c. Metode: Penelitian true eksperimental laboratorik dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 20 ekor mencit balb/c yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Setelah itu mencit balb/c dibagi secara simple random sampling menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan standar. P1 diberi methanil yellow peroral 4200 mg/kgBB/hari;P2 diberi methanil yellow peroral 2100 mg/kgBB/hari;dan P3 diberi methanil yellow peroral 1050 mg/kgBB/hari. Setelah 30 hari, dilakukan pemeriksaan histopatologi hepar berupa degenerasi dan inflamasi. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar, dan analisa statistik. Hasil: Rerata inflamasi dan degenerasi sel hepar tertinggi pada kelompok P1 sedangkan . Pada inflamasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, K-P3, P1-P3, dan P2-P3 sedangkan P1-P2 didapatkan perbedaan tidak bermakna. Pada degenerasi sel hepar, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2,K-P3, P1-P2, dan P1-P3 sedangkan tidak ada perbedaan bermakna pada P2-P3.