HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN WAKTU REAKSI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tiga juta kasus keracunan pestisida terjadi setiap tahunnya di dunia menurut WHO. Organofosfat, suatu pestisida yang banyak dipakai di Indonesia, menghambat asetilkolinesterase dan mengakibatkan jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan pada reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Salah satu gangguan berupa degenerasi sel saraf otak yang disebut organophosphorus ester-induced chronic neurotoxicity (OPICN) dapat terjadi pada keracunan organofosfat yang mengakibatkan melambatnya waktu reaksi. Tujuan: Mengetahui hubungan antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan waktu reaksi pada petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan rancangan belah lintang. Sampel adalah 37 petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Pengambilan data berupa data karakteristik responden, data aktivitas asetilkolinesterase darah responden, dan data waktu reaksi responden dengan menggunakan aplikasi alat elektronik Android Reaction Time. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Pada petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat didapatkan 54% mengalami keracunan ringan. Rerata waktu reaksi 389,44 ± 45,23 milidetik dengan nilai tercepat 340 milidetik dan nilai terlama 540 milidetik. Pada uji Spearman didapatkan hasil terdapat korelasi negatif derajat sedang antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan waktu reaksi (r=-0,47; p=0,003). Kesimpulan: Terdapat korelasi negatif bermakna dengan derajat sedang antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan waktu reaksi petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat. Kata kunci: pestisida, organofosfat, asetilkolinesterase, waktu reaksi