HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA (Studi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro)
Daftar Isi:
- Latar Belakang Mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama adalah kelompok yang rentan mengalami depresi. Depresi pada usia remaja akhir menjelang dewasa awal dapat memunculkan manifestasi berupa perubahan perilaku seksual, salah satunya adalah perilaku masturbasi. Individu yang depresi cenderung memiliki perilaku masturbasi yang lebih tinggi daripada individu yang tidak depresi. Tujuan Membuktikan adanya hubungan tingkat depresi dengan perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik menggunakan desain cross sectional. Responden penelitian sebanyak 156 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Angkatan 2013. Tingkat depresi diukur menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II, sedangkan perilaku masturbasi diukur dengan angket perilaku masturbasi. Hasil Tingkat depresi responden bervariasi, yakni tidak ada depresi (35,3%), depresi ringan (49,4%), depresi sedang (12,8%), dan depresi berat (2,6%). Pada uji Spearman’s tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat depresi dan perilaku masturbasi (p = 0,785). Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat depresi dan perilaku masturbasi pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama karena nilai budaya dan agama yang kental, serta responden memiliki mekanisme lain untuk mengatasi depresi, seperti berdoa dan bicara dengan orang terdekat. Kata Kunci Tingkat depresi, perilaku masturbasi, mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama.