Daftar Isi:
  • Latar belakang : Asma adalah salah satu manifestasi hipersensitifitas yang sering didapatkan pada anak. Dalam dua dekade terakhir, dilaporkan bahwa prevalensi asma mengalami peningkatan pada anak dan dewasa serta memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Salah satu faktor risiko timbulnya asma adalah paparan asap rokok. Tujuan : Mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan kejadian asma pada anak usia 13-14 tahun, serta mengetahui prevalensi dan angka insidensi asma, serta menganalisis hubungan jumlah rokok yang dikonsumsi terhadap efeknya untuk perokok pasif. Metode : Menggunakan kuesioner ISAAC untuk melihat faktor risiko asma terhadap anak, diberikan pada beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Semarang (n=808 siswa). Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan uji hipotesis chi-square atau uji hipotesis Fisher sebagai uji hipotesis alternatif. Hasil : Didapatkan nilai p=0,73 dari variabel paparan asap rokok dari anggota keluarga terhadap kejadian asma pada anak, dengan prevalensi asma pada subyek penelitian sebesar 7,1% dan angka insidensi sebesar 2,9%. Serta dari jumlah konsumsi rokok per hari ternyata juga tidak ditemukan hubungan bermakna (p=0,73) Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna antara paparan asap rokok dengan kejadian asma, demikian juga dengan jumlah konsumsi rokok yang terdapat dalam satu rumah. Kata kunci : Anak, asma, paparan asap rokok, kuesioner ISAAC,