PENGARUH PEMBERIAN JUS KUBIS (Brassica oleracea var. capitata L.) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI KUNING TELUR
Daftar Isi:
- Latar belakang : Sindroma metabolik (SM) merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus tipe 2. Kubis mengandung tinggi vitamin C yang mampu berperan sebagai antioksidan yang akan termetabolisasi menjadi oksalat. Ginjal merupakan organ yang berfungsi sebagai eksresi tubuh. Konsumsi kubis dalam dosis tinggi dapat berpotensi terjadinya kristal kalsium oksalat yang dapat mengakibatkan kerusakan ginjal. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian jus kubis dosis bertingkat terhadap gambaran makroskopis dan mikroskopis ginjal tikus wistar jantan yang diinduksi kuning telur. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan post test only group design. Subyek penelitian ini adalah 20 ekor tikus wistar jantan. Secara simple random sampling dibagi menjadi empat kelompok: kelompok kontrol; kelompok P1 (jus kubis 2,5 ml/hari); kelompok P2 (jus kubis 3,75 ml/hari) dan kelompok P3 (jus kubis 5 ml/hari). Normalitas data diuji dengan Shapiro-wilk dan dilanjutkan uji homogenitas varian dengan Levene test. Data diuji beda dengan Oneway ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc-LSD. Hasil : Pada gambaran makroskopis tidak terdapat perbedaan antara seluruh sampel penelitian. Tidak terdapat perbedaan gambaran mikroskopis kelompok P3 dengan K (p =0,068), P1 dengan P2 (p =0,577), P1 dengan P3 (p =0,224) dan P2 dengan P3 (p =0,086), tetapi terdapat perbedaan bermakna pada perbandingan kelompok P1 dengan K (p =0,005) dan P2 dengan K (p =0,002). P2 memiliki tingkat kerusakan tubulus proximal yang lebih rendah dari P1 (3,52 ± 0,54). Simpulan : Jus kubis hingga dosis 5 ml/hari aman terhadap ginjal. Kata kunci : Jus Kubis, Ginjal, Kuning Telur.