Daftar Isi:
  • Latar Belakang Kerapuhan merupakan keadaan klinis pada usia tua, menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap penurunan status fungsional dan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan seperti kecacatan, jatuh dan lama rawat inap. Kondisi tersebut menimbulkan implikasi yang tidak baik pada kualitas hidup terkait kesehatan (HRQOL). Tujuan Untuk membuktikan hubungan antara skor kerapuhan dan skor HRQOL pada pasien lansia yang dirawat di Bangsal Geriatri, RSUP Dr.Kariadi, Semarang. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain belah lintang selama bulan Mei – Juni 2013. 39 subjek menjadi responden penelitian dari 29 jumlah sampel minimum. Kerapuhan dinilai dengan skala kerapuhan Edmonton dan HRQOL dinilai dengan SF-36. Uji regresi logistik digunakan untuk menilai variabel perancu. Rasio prevalensi diuji dengan Fisher Exact. Hasil Subyek penelitian memiliki rerata usia 70,7±6,81 tahun, rerata skor kerapuhan 7,9 ± 2,67 dan rerata skor HRQOL adalah 43,1±16,09. Sebagian besar subyek penelitian adalah wanita (n= 22; 56,2%). Skor kerapuhan sangat berhubungan dengan skor kualitas hidup (r= -0.912; p<0.001). Kerapuhan merupakan faktor resiko terjadinya kualitas hidup yang rendah (RP=7.5 ; 95%IK 3.3-17.1). Kesimpulan skor kerapuhan memiliki korelasi yang sangat kuat dengan skor HRQOL. Kata Kunci : Kerapuhan, skala kerapuhan Edmonton, Lansia, HRQOL, SF-36