PENGARUH RHODAMINE B PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 12 MINGGU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU TIKUS WISTAR
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Rhodamine B dikenal sebagai zat pewarna tekstil dan kertas yang berwarna merah. Namun faktanya banyak makanan dan minuman yang menggunakan Rhodamine B, hal ini bertentangan dengan peraturan menteri kesehatan. Rhodamine B dapat mengganggu kesehatan, mutu dan gizi dari makanan yang telah diatur dalam peraturan pemerintah. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui pengaruh Rhodamine B terhadap histopatologis paru tikus wistar. Tujuan: mengetahui perbedaan gambaran histopatologi paru tikus wistar jantan pada pemberian Rhodamine B peroral dosis bertingkat selama 12 minggu. Metode: Penelitian true experimental laboratoric dengan post test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Konsumsi Rhodamine B 0 mg/kgBB pada kelompok kontrol; 1/16 letal (55,44mg/kgBB) pada kelompok I; 1/8 dosis letal (110,88mg/kgBB ) pada kelompok II; 1/4 dosis letal (221,75 mg/kgBB) pada kelompok III; 1/2 dosis letal (443,5mg/kgBB) pada kelompok IV; Dosis letal (887mg/kgBB) pada kelompok V. Uji hipotesis menggunakan uji Kruskall-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Rata-rata tingkat fibrosis paru pada kelompok I sebesar 1,4, kelompok II sebesar 2, kelompok III sebesar 2,6, kelompok IV sebesar 3,6. Uji Kruskall-Wallis didapatkan perbedaan yang bermakna (p=0,006). Uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-III (p=0,013), K-IV (p=0,007), I-IV (p=0,017), II-IV (p=0,016) Kesimpulan: Pemberian Rhodamine B peroral dosis bertingkat pada tikus wistar menyebabkan terjadinya perbedaan gambaran histopatologi paru. Perbedaan struktur histopatologi paru yang terlihat berupa peningkatan fibrosis paru tiap lapangan pandang. Kata Kunci: Rhodamine B, peroral, gambaran histopatologis paru, tikus wistar