HUBUNGAN FREKUENSI KENCING DAN FREKUESI DEFEKASI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA NEONATUS
Daftar Isi:
- Latar Belakang Perubahan berat badan merupakan indikator kecukupan nutrisi. Frekuensi kencing dan defekasi berhubungan dengan kecukupan cairan dan nutrisi pada neonatus sehingga berpotensi digunakan sebagai indikator perubahan berat badan. Tujuan Menganalisis hubungan anatra frekuensi kencing dan frekuensi defekasi dengan perubahan berat badan pada neonatus. Metode Penelitian ini merupakan studi longitudinal pada neonatus yang lahir di RSIA Hermina Pandaran Semarang selama Januari 2011 hingga Desember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek penelitian sebanyak 793 neonatus yang diambil dengan metode purposive sampling. Data frekuensi kencing, frekuensi defekasi dan perubahan berat badan dikumpulkan selama minggu pertama kelahiran. Perubahan berat badan dihitung dengan membandingkan berat lahir dan berat pada minggu pertama kelahiran. Analisis statistik dengan uji Pearson dan Spearman. Hasil Rerata frekuensi kencing pada hari ke-3 sebesar 6,87 (±3,17) kali dan rerata frekuensi defekasi pada hari ke-1 sebesar 3,79 (±1,80) kali. Rerata perubahan berat badan sebesar 3,86 (±2,86) % pada hari ke-1 dan 6,66 (±3,71) % pada hari ke-3. Terdapat korelasi negatif antara perubahan berat badan dengan frekuensi kencing pada hari ke-3 (r = -0,230, p = 0,001) dan frekuensi defekasi pada hari ke-1 (r = - 0,106, p=0,003 ). Kesimpulan Perubahan berat badan memiliki korelasi negatif dengan frekuensi kencing pada hari ke-3 dan dengan frekuensi defekasi pada hari ke-1. Kata Kunci : Frekunsi kencing, frekuensi defekasi, perubahan berat badan