HUBUNGAN PEMBERIAN LIDOKAIN INTRAVENA 1,5MG/KG/JAM TERHADAP PERUBAHAN LAJU JANTUNG PASCA LAPARATOMI
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tindakan operasi atau pembedahan selain dapat menimbulkan nyeri, trauma, juga dapat menimbulkan gejala kardiovaskuler salah satunya berupa peningkatan laju jantung dan disritmia. Peningkatan laju jantung tersebut dikarenakan respon stress dan refleks simpatis yang berlebihan akibat nyeri paska operasi. Penanggulangan nyeri post operasi yang efektif merupakan salah satu hal yang penting dan menjadi problema bagi ahli anestesi. Salah satu jenis pembedahan dengan tingkat nyeri pasca operasi tinggi adalah laparotomi. Menurut penelitian terdahulu IVLI (intravenous lidocain infusion) berpotensi dan efektif untuk mengurangi nyeri paska operasi pada kasus bedah abdominal. Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian lidokain intravena 1,5mg/kg/jam terhadap perubahan laju jantung sebelum dan 48 jam sesudah laparatomi. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional di Instalasi Rekam Medis dan Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel diambil dari catatan medik pasien yang menjalani operasi laparatomi menggunakan “consecutive sampling”. Analisis statistik dengan program komputer Hasil: Laju jantung pasien pasca laparatomi yang diberikan lidokain 1,5mg/kg/jam pada jam ke-48 lebih tinggi dibandingkan sebelum operasi. Rerata laju jantung sebelum operasi = 75.25±7.379 dan rerata pada jam ke-48 post operasi = 82.33±8.401. Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan bermakna laju jantung sebelum dan sesudah operasi. Kesimpulan: Pemberian lidokain intravena 1,5 mg/kg/jam durante operasi sampai 48 jam post operasi bermanfaat mengurangi peningkatan laju jantung akibat nyeri pasca laparatomi. Kata Kunci: lidokain intravena, laju jantung, laparatomi.