Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Rhodamine B bersifat karsinogenik , penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Limpa dipilih sebagai organ yang diteliti karena limpa merupakan filter imunologik terhadap benda asing yang ada dalam sirkulasi darah Tujuan Mengetahui perbedaan gambaran histopatologi limpa tikus wistar pada pemberian Rhodamine B peroral dosis bertingkat selama 12 minggu. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental laboratorik dengan rancangan Post Test only Control Group Design. Sampel penelitian adalah 30 tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan sample random sampling. Konsumsi Rhodamin B 0 mg / kg BB pada kelompok kontrol, Konsumsi Rhodamine B 1/16 x Dosis letal (55.43mg/kg BB) P1, 1/8 x dosis letal (110.87mg/kg BB) P2, 1/4 x dosis letal (221,75mg/kg BB) kelompok 3, 1/2 x dosis letal (443.5mg/kg BB) P4, 1 x dosis letal (887mg/kg BB) P5. kelompok dilakukan dengan pengamatan langsung gambar limpa histo.Pengujian hipotesis dengan menggunakan satu arah uji Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Hasil: diameter centrum germinativum terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0.05) pada K&P3 ; K&P4 ; P1&P4 ; P2&P4 ; P3&P4. Sedangkan diameter folikel pulpa putih terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0.05) pada K&P1 ; K &P4 ; P1&P4; P2&P4. Dan pada jarak zona marginalis terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0.05) pada K&P1 ; K&P3 ; K&P4 Kesimpulan: Terjadi perbedaan gambaran histomorfometri pulpa putih limpa tikus wistar setelah diberi Rhodamine B peroral dosis bertingkat. Kata kunci: Rhodamine B, centrum germinativum, folikel pulpa putih, zona marginalis.