Daftar Isi:
  • Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada anak, sehingga diperlukan deteksi dini anak dengan GPPH untuk mencegah terjadinya keterlambatan penanganan. GPPH ialah gangguan multifaktorial. Salah satu faktor lingkungan yang banyak mendapat perhatian ialah pola menonton televisi. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Dampak negatif dari menonton televisi secara berlebihan pada usia dini antara lain ialah obesitas, kemampuan kognitif yang jelek, gangguan tidur, gangguan tingkah laku dan sosialisasi. Tujuan Membuktikan hubungan pola menonton televisi dengan GPPH pada anak usia 3-6 tahun. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel penelitian ialah anak usia 3-6 tahun yang terdaftar di beberapa TPA/PAUD atau TK di Semarang. Subjek dipilih secara cluster sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara kuesioner kepada orangtua/pengasuh responden. GPPH dinilai menggunakan kuesioner ACRS. Data dianalisa dengan uji Chi-Square/Fischer dengan signifikansi p<0,05 Hasil Jumlah sampel ialah 138 responden. Pada penelitian ini didapatkan 27 responden (19,6%) suspek GPPH. Dari seluruh responden yang merupakan suspek GPPH, terdapat 10 responden (37%) yang menonton televisi lebih dari dua jam, 11 responden (40,7%) memiliki onset menonton televisi 0-24 bulan, 26 responden (96,3%) menonton program selain edukasi, dan 8 responden (29,6%) tidak didampingi saat menonton televisi. Tidak terdapat hubungan bermakna antara durasi (p=0,406), onset (p=0,626), program (p=1,000), dan pendampingan saat menonton televisi (p=0,377) dengan GPPH pada anak usia 3-6 tahun. Kesimpulan Pola menonton televisi tidak memiliki hubungan bermakna dengan GPPH pada anak usia 3-6 tahun. Kata kunci: Pola menonton televisi, durasi, onset, program, pendampingan, GPPH, anak usia 3-6 tahun