Daftar Isi:
  • Latar Belakang Indonesia adalah negara yang beriklim tropis sehingga memiliki tanah yang subur dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman. Produktivitas dan mutu hasil pertanian dapat meningkat tidak lepas dari peran pestisida. Kebiasaan petani dalam pemakaian pestisida seringkali menyalahi aturan, salah satunya pemakaian pestisida organofosfat. Organofosfat menghambat asetilkolinesterase dalam sel darah merah dan sistem saraf pada sinapsisnya. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan. Tujuan Membuktikan hubungan antara aktivitas enzim asetilkolinesterase dengan fungsi paru petani yang terpapar kronik pestisida organofosfat. Metode Penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan belah lintang, dengan populasi petani dengan paparan kronik pestisida organofosfat di Desa Srigading Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, jumlah sampel 37 orang. Pengambilan data berupa data karakteristik responden, data kadar asetilkolinesterase darah responden dan data fungsi paru yaitu FVC, FEV1,dan FEVR menggunakan spirometer. Hasil Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara aktivitas asetilkolinesterase darah dengan derajat rendah antara aktivitas asetilkolinesterase dengan FVC (r=0,37; p=0.02) dan FEV1 (r=0,34; p=0.04). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas asetilkolinesterase darah dengan FEVR (r=0,05; p=0.8). Kesimpulan Ada hubungan antara aktivitas enzim asetilkolinesterase darah dengan fungsi paru petani yang terpapar kronik pestisida organofosfat. Kata Kunci organofosfat, enzim asetilkolinesterase, keracunan pestisida, fungsi paru, FVC, FEV1,FEVR