HUBUNGAN POLA MENONTON TELEVISI DENGAN KETERLAMBATAN BICARA Studi pada Anak Usia 1-3 Tahun di Semarang
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Keterlambatan bicaraadalah gangguan perkembangan yang sering ditemukan pada anak. Penyebab keterlambatan bicara adalah multifaktor. Faktor ekstrinsik berupa pola menonton televisi mungkin berhubungan dengan keterlambatan bicara. Tujuan: Membuktikan hubungan pola menonton televisi dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitiancross-sectional. Sampel penelitian ialah anak usia 1-3 tahun yang terdaftar di beberapa TPA/PAUD di Semarang.Subjek dipilih secara cluster sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara kuesioner kepada orangtua/pengasuh responden. Keterlambatan bicara dinilai menggunakan Capute scales. Data dianalisa dengan uji Chi-Square/Fischer dengan signifikansi p<0,05. Hasil: Jumlah sampel ialah 43 responden. Pada penelitian ini didapatkan 13 responden (30,23%) suspek keterlambatan bicara.Dari seluruh responden yang merupakan suspek keterlambatan bicara, terdapat 12 responden (92,3%) menonton televisi lebih dari dua jam, 13 responden memiliki onset menonton televisi 0-24 bulan, 10 responden (76,9%) menonton program selain edukasi, dan 3 responden (23,1%) tidak didampingi saat menonton televisi. Terdapat hubungan yang bermakna antara durasi (p=0,000), onset (p=0,019)dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun, sedangkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara program (p=0,153) dan pendampingansaat menonton televisi (p=0,345) dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun. Kesimpulan: Pola menonton televisi memiliki hubungan yang bermakna dengan keterlambatan bicara pada anak usia 1-3 tahun, yaitu pada durasi dan onset menonton televisi. Kata kunci: Pola menonton televisi, durasi, onset, program, pendampingan, keterlambatan bicara, anak usia 1-3 tahun.