HUBUNGAN ANTARA ASUPAN SENG DAN STATUS SENG SERUM TERHADAP KEJADIAN ASMA PADA ANAK OBESITAS
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Anak obesitas memiliki kecendrungan status seng serum yang rendah. Selain itu, anak obesitas diperkirakan memiliki asupan pola makan yang kurang baik sehingga dapat menimbulkan kurangnya asupan mikronutrien termasuk seng. Keadaan seng yang kurang dapat mempengaruhi imunitas dan mendorong terjadinya pergeseran imun ke arah dominasi sel Th2. Ekspresi sel Th2 dapat memicu manifestasi alergi termasuk asma. Tujuan: Menganalisis hubungan antara asupan seng dan status seng serum terhadap kejadian asma pada anak obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitianobservasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah anak obes (IMT ≥ 25) usia 11-14 tahun. Penilaian asupan seng dilakukan dengan menggunakan 3-days food recall dan 3-days food records yang kemudain diolah dengan program Nutrisoft. Penilaian seng serum dilakukan dengan pengambilan darah vena puasa yang diukur dengan AAS. Kejadian asma dinilai berdasarkan kuesioner ISAAC. Analisis statistik dilakukan dengan uji alternatif Fisher Exact. Hasil: Terdapat 95% anak memiliki asupan dibawah RDA (<8mg/hari), 60% anak mengalami defisiensi seng serum (<80 μg/dl) dan 15% anak mengalami asma. Signifikansi antara asupan seng dan status seng serum terhadap kejadian asma pada anak obesitas masing-masing sebesar p= 0,150 dan p= 0,656. Simpulan: Sebagian besar anak obes mengalami defisiensi seng serum dan memiliki asupan seng yang kurang. Tidak terdapat hubungan antara asupan seng dan status seng serum dengan kejadian asma pada anak obesitas. Kata kunci: Anak Obesitas, Asupan Seng, Seng Serum, Asma