FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA (STUDI KASUS-KONTROL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARDAWA KABUPATEN PEMALANG)
Main Author: | NILASARI, NILASARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/43313/1/4893.pdf http://eprints.undip.ac.id/43313/ |
Daftar Isi:
- Pneumonia merupakan penyakit pernapasan yang membunuh lebih dari 2 juta balita atau sama dengan 4 balita meninggal setiap menitnya. Di wilayah kerja Puskesmas Banjardawa pada tahun 2013 terdapat 583 kasus. Kasus ini diduga karena kondisi lingkungan fisik rumah dan perilaku. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan fisik rumah dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi kasus-kontrol. Subyek penelitian terdiri dari 2 kelompok yaitu kasus dan kontrol, dengan 40 subyek dalam setiap kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pengukuran. analisis data menggunakan analisis univariat, dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan terjadinya pneumonia balita yaitu: Kebiasaan membuka jendela pada pagi dan siang hari (p=0,007, OR:3,462 95%CI 1,379-8,691); Pencahayaan alamiah dalam rumah (p=0,033, OR 2,818 95%CI 1,069-7,426); Tingkat kelembaban rumah (p=0,025, OR 2,786 95%CI 1,125-6,899); Keberadaan anggota keluarga yang merokok (p=0,044, OR 2,513 95%CI 1,019-6,198). Disimpulkan bahwa diperlukan optimalisasi, dan pemeliharaan kondisi fisik rumah seperti membiasakan diri membuka jendela setiap pagi. Karena hal ini dapat meningkatkan pencahayaan alamiah dalam rumah dan kelembaban rumah dan sebaiknya tidak merokok di lingkungan rumah agar asap rokok tidak tertelan oleh anggota keluarga lainnya. Kata Kunci: Pneumonia balita, lingkungan fisik rumah, faktor risiko perilaku