HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDARHARJO, SEMARANG
Main Author: | WIJIYATI, WIJIYATI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/43291/1/4823.pdf http://eprints.undip.ac.id/43291/ |
Daftar Isi:
- Data yang diperoleh dari Puskesmas Bandarharjopada tahun 2011 menyebutkan bahwa prevalensi penderita TB Paru sebanyak 228 orang per 83.000 penduduk, tahun 2012 sebanyak 715 orang per 85.000 dan pada tahun 2013 sebanyak 228 orang per 73.000 penduduk. Penderita Tb Paru paling banyak terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dan perilaku dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB Paru, dengan jumlah penderita total TB Paru adalah 344 orang. sampel diambil sebanyak 37 orang menderita TB Paru BTA (+) sebagai kasus dan 37 orang TB Paru BTA (-) sebagai kontrol. Analisis data menggunakan chi square dengan taraf signifikansi 95% dan derajat kesalahan sebesar 5%. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian TB Paru meliputi jenis lantai rumah (p value=0,024), volume ruang rumah(p value=0,035), kepadatan hunian rumah (p value=0,042), kebiasaan membuka jendela rumah (p value=0,03), kebiasaan merokok responden (p value=0,043), kebiasaan membuang dahak tidak pada tempatnya orang di sekitar responden yang suspek TB Paru (p value=0,032). dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik rumah berupa jenis lantai, volume ruang, kepadatan hunian dan perilaku kebiasaan membuka jendela rumah, kebiasaan merokok, kebiasaan membuang dahak orang disekitar responden yang suspek TB Paru merupakan faktor resiko TB Paru. Kata Kunci: Lingkungan fisik rumah, Perilaku, Kejadian TB Paru