Pengolahan Kembali Limbah Hasil IPAL Menggunakan Sistem Vertical dan Horizontal Sub Surfaces Flow Wetland dengan Tanaman Mendong (Frimbistylis globulosa) di PT. Phapros

Main Author: Firstikesuma, Nikola Fibrian
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/43056/1/Cover.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/2/Abstrak_thesis.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/3/DAFTAR_ISI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/4/BAB_I.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/5/BAB_II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/6/BAB_III.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43056/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Effluent PT. Phapros Tbk. Semarang telah memenuhi baku mutu limbah cair untuk di buang ke badan perairan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selama ini effluent limbah cair tersebut di buang begitu saja ke badan air. Debit dari limbah cair yang di buang cukup besar yaitu 150 m3/hari, sehingga limbah cair ini berpotensi untuk dimanfaatkan kembali. Untuk dapat dimanfaatkan kembali, effluent limbah cair ini harus ditingkatkan kualitasnya dengan dilakukan pengolahan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan kualitas effluent limbah PT Phapros yang telah diolah dengan menggunakan metode lahan basah buatan aliran bawah permukaan vertikal (VSSF Wetland) dan lahan basah buatan aliran bawah permukaan vertikal horizontal (HSSF Wetland) serta mengkaji efisiensinya. Parameter-parameter air limbah yang dipilih adalah BOD, COD, nitrit dan amonia yang masih melebihi baku mutu air bersih. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua buah reaktor yang berukuran sama, dengan media tanam berupa pasir dan kerikil, serta menggunakan tanaman mendong (Frimbistylis globulosa). Penelitian dilakukan selama empat belas hari dan pengujian kualitas sampel dilakukan sebanyak tujuh kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas effluent setelah diolah menggunakan VSSF maupun HSSF Wetland lebih baik daripada sebelum dilakukan pengolahan menggunakan kedua metode tersebut. VSSF Wetland secara efektif dapat menurunkan BOD, COD, nitrit dan amonia dengan efisiensi berturut-turut sebesar 89.38%, 91.78%, 54.84% dan 71.58%; sedangkan efisiensi HSSF Wetland berturut-turut 93.56%, 94.64%, 74.19% dan 59.93%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan kualitas effluent yang diolah menggunakan sistem VSSF dan HSSF Wetland untuk variabel nitrit, amonia, COD dan BOD. Kata kunci : effluent limbah cair, efisiensi, VSSF dan HSSF Wetland.