Daftar Isi:
  • Pesatnya pertambahan penduduk juga memerlukan kebutuhan akan pangan, sandang dan kebutuhan harian lainnya. Kota pati mengalami pertambahan penduduk sekitar 0,40% pertahun dari kurun waktu 2007– 2011, dan sampai sekarang mencapai 1.198.529 jiwa. Oleh karena itu tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari menjadi sangat penting, dalam hal ini yaitu pasar yang dapat menyediakan kebutuhan dari semua golongan ekonomi. Kota pati sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Hal tersebut dapat dilihat dari luasnya lahan persawahan yang mencapai 38,9% dari luas kabupaten Pati,yaitu 58.448 Ha merupakan luas lahan sawah dan 91.920 Ha merupakan lahan non-sawah dari total luas kabupaten Pati 150.368 Ha. Dilihat dari mata pencahariannya, masyarakat Pati lebih menyenangi cara bertransaksi konvensional yang mengandalkan sistem tawar-menawar. Pasar merupakan jawaban dari kebutuhan sebagaian masyarakat Pati dalam kegiatan jual-beli. Apalagi Ibukota Kabupaten Pati terletak tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur Pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit , tentunya kegiatan perekonomian cukup tinggi pada kota Pati. Pasar menjadi tempat yang tidak hanya dibutuhkan oleh konsumen saja tetapi oleh produsen dan distributor untuk melakukan kegiatan jual beli untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.