Daftar Isi:
  • Perkembangan sebuah kota memiliki karakteristik tertentu, diantaranya tingkat mobilitas kegiatan masyarakat dan persaingan dalam berbagai bidang. Kegiatan-kegiatan perkantoran, bisnis, perdagangan, jasa, industri, dan lain-lain menimbulkan kejenuhan dan kesetresan karena kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang setiap harinya dengan pekerjaan yang hampir sama sehingga memiliki kecenderungan monoton. Kejenuhan dan kesetresan yang terjadi dapat mengurangi tingkat produktivitas seseorang dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut juga terjadi pada Kota Semarang, terlihat dari perekonomian yang semakin berkembang seperti adanya pembangunan bandara internasional, pembangunan fly over, dan pembangunan tol Semarang-Solo. Hal itu mengakibatkan persaingan dalam dunia kerja semakin berat dan membuat banyak orang mengalami beban pikiran dan psikologi. Secara empiris beban psikologi tersebut dialami oleh masyarakat menengah ke atas. Golongan inilah yang memikirkan eksistensi kerja dan bawahan. Selain alasan eksistensi kerja, pertumbuhan manusia yang semakin pesat juga membuat lapangan pekerjaan semakin terbatas sehingga persaingan kerjapun semakin ketat. Kebutuhan istirahat dan hiburan pada waktu-waktu senggang sangatlah dibutuhkan untuk mengurangi kejenuhan dan kesetresan. Apabila masalah-masalah yang ada sudah memuncak, maka akan menimbulkan ketegangan psikis yang membuat para penduduk kota besar cenderung mencari tempat hiburan untuk refreshing agar tubuh dan pikiran kembali segar sehingga dapat melanjutkan pekerjaan sehari-hari dengan maksimal.Banyak cara yang dilakukan oleh penduduk di kota besar untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Mulai dari berpesta di klub-klub, shopping di mall, piknik, jalan-jalan di taman, dan masih banyak lagi berbagai alteratif. Agrowisata menjadi salah satu alternatif yang baik untuk membuat pikiran kembali rileks dan mengurangi kejenuhan.