WATERFRONT COTTAGE WISATA BONO DI TELUK MERANTI KABUPATEN PELALAWAN RIAU
Main Authors: | Puti Dewi, Imelda , Supriyadi, Bambang , Indriastjario, Indriastjario |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/42383/1/Document1.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/2/BAB_I%2C_2_DAN_3.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/3/BAB_4.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/4/BAB_5.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/5/BAB_6.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/6/cover_TA.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/7/DAFTAR_ISI_%26DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.undip.ac.id/42383/ |
Daftar Isi:
- Objek pariwisata Bono adalah sebuah objek wisata air yang kini mulai terkenal di kalangan internasional. Objek pariwisata di teluk meranti ini sangat diminati oleh para peselancar dunia karena olahraga berselancar yang biasanya dilakukan di laut, sekarang dapat dilakukan di area sungai akibat adanya benturan tiga arus yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan dan Aliran Air Sungai Kampar yang berbenturan di muara sungai Kampar yang menghasilkan gelombang yang terkenal sebagai gelombang terpanjang dan terlama di dunia, dengan panjang jelajah 50 km dan puncak gelombang mencapai 4-6 m. Fenomena gelombang pasang di muara sungai kampar ini sama seperti fenomena Pororoca Waves di sungai Amazon Brazil. Dalam perkembangannya gelombang di aliran sungai Amazon ini sudah terkenal di seluruh dunia sebagai destinasi wisata selancar sungai (River Surfing). Berbeda dengan Gelombang Bono yang masih tergolong baru dan akan dikembangkan pembangunannya sebagai objek wisata dunia pada tahun ini.