Daftar Isi:
  • Taman Budaya Raden Saleh adalah taman budaya yang didirikan pada tahun 1998, yang awalnya bernama Museum Raden Saleh. Perkembangan selanjutnya, kawasan ini direncanakan menjadi kawasan budaya yang mampu menampung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan, maka namanya berubah menjadi Taman Budaya Raden Saleh (TBRS),namun semenjak krisis ekonomi pada tahun 1997-an, kegiatan seni budaya mulai menurun seiring dengan menurunnya jumlah pengunjung, sehingga banyak fasilitas berkesenian yang terbengkalai dan menjadi kumuh. Menjelang program Ayo Wisata ke Semarang dan Visit Year 2013, maka sudah saatnya kota Semarang berbenah sekaligus sebagai upaya mengembangkan dan mempertahankan kebudayaan dan kesenian khas kota Semarang, yang salah satunya dengan menata ulang Taman Budaya Raden Saleh. Kajian diawali dengan mempelajari tinjauan mengenai Taman Budaya, tinjauan tentang teori perancangan kota dan kawasan, serta didukung dengan studi banding pada Taman Budaya Jawa Tengah dan Taman Budaya Yogyakarta. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang dan kondisi eksisting Taman Budaya Raden Saleh dan perkembangan penyelenggaraan kesenian dan kebudayan di kota tersebut. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Arsitektur Neo Vernakular Jawa Tengah. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual.