Daftar Isi:
  • Perekonomian Semarang semakin berkembang sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia kerja semakin berat dan banyak orang mengalami beban pikiran dan psikologi. Maka dibutuhkan bangunan sebagai tempat beristirahat dan refresing. Lokasi tidak terletak dipusat kota, seperti halnya warga jakarta berlibur ke puncak, demikian juga warga semarang memilih ke Bandungan. Namun, di Bandungan belummemilikifasilitas relaksasidanpenginapan yang sekaligus untuk bekerja bersama klien. Melihat kondisi tersebut, dibutuhkan sebuah Hotel Butik di Bandungan untuk mengakomodasi para wisatawan yang ingin mendapatkan refreshing dan privasi tinggi, serta memfasilitasi SPA untuk relaksasi. Konsep Arsitektur Surya digunakan sebagai konsep utama Perancangan Hotel Butik dan SPA di Bandungan ini. Pembahasanmenggunakanmetodedeskriptif,yaitudenganmelakukanpengumpulan data. Pengumpulan data dilakukandengancara :studipustaka/ studiliteratur, data dariinstansiterkait, wawancaradengannarasumber, observasilapanganserta browsing internet. Kemudian mendokumentasikan data dan mengadakanstudi banding. Datayang telahterkumpul, diidentifikasidandianalisauntukmemperolehgambaranmengenaikarakteristikdankondisi yang ada, sehinggatersusunLandasan Program PerencanaandanPerancanganArsitekturbangunanHotel Butik dan Spa di Bandungan dengan konsep Arsitektur Surya. Penekanan desain yang digunakan dalam perancangan Hotel Butik dan Spa di Bandungan ini adalah menerapkan konsep arsitektur surya yang memiliki keselarasan dengan iklim tropis di lokasi perencanaan Hotel Butik dan Spa. Menyatukan konsep bangunan dengan lansekap serta pengguna dalam arti manusia yang harus bersahabat dengan alam dan tidak ada hasil – hasil alam yang terbuang serta menggunakan potensi merespon matahari secara maksimal. Dokumen ini dibuat sebagai landasan perencanaan dan perancangan arsitektur yang dapat digunakan sebagai acuan perancangan desain grafis.