Redesain Stadion Joyokusumo di Pati dengan Penekanan
Main Authors: | Fajar Nugraha, Ananta , Sudarwanto, Budi , Sukawi, Sukawi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/42212/1/DAFTAR_ISI.pdf http://eprints.undip.ac.id/42212/2/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://eprints.undip.ac.id/42212/3/Document1.pdf http://eprints.undip.ac.id/42212/4/Document2.pdf http://eprints.undip.ac.id/42212/5/LP3A_STADION_JOYO.pdf http://eprints.undip.ac.id/42212/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan. Indonesia mampu menjadi negara Asia pertama yang berlaga di Piala Dunia pada tahun 1938. Indonesia juga terus melakukan pembenahan dalam kompetisi lokal. Akan tetapi, perkembangan level kompetisi di Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, baik dari segi kualitas maupun insfrastruktur pendukung sepakbola itu sendiri. Hal tersebut mempengaruhi kualitas dari pemain-pemain lokal Indonesia. Sebagai olahraga yang paling diminati, tentunya dibutuhkan sarana-sarana pendukung untuk meningkatkan kualitas dari olahraga sepakbola, yang salah satunya adalah stadion. Sebuah stadion yang baik dapat mendukung kualitas permainan juga memberikan hiburan bagi yang menyaksikan. Keberadaan stadion tidak hanya sebagai tempat untuk berolahraga, tapi juga sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka untuk masyarakat berkumpul. Sebagai bagian penting dalam olahraga sepakbola, sebuah stadion harus mampu memberikan kanyamanan dan keamanan bagi semua unsur yang terlibat dalam olahraga sepakbola.