FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MENENGAH BERTAHAN TINGGAL DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN RAWAN ROB DI KOTA SEMARANG
Main Authors: | HARYO W, Proboadi, BUCHORI, Imam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/42117/1/Proboadi_Haryo.pdf http://eprints.undip.ac.id/42117/ |
Daftar Isi:
- Kota Semarang adalah salah satu contoh kota pesisir di Indonesia yang sering mengalami rob, bahkan dapat dikatakan fenomena rob yang terjadi semakin parah dari tahun ke tahun. Banjir rob yang melanda wilayah Semarang, terutama bagian utara, dari hari ke hari semakin parah. Fenomena rob selain menimbulkan kerusakan secara bertahap terhadap infrastruktur dan bangunan akibat terendam air garam, juga menimbulkan gangguan terhadap keberlangsungan aktivitas masyarakat serta dampak negatif lainnya. Dalam kurun terakhir, kawasan pesisir Semarang sering tergenang rob saat air laut pasang akibat naiknya muka laut. Banjir atau genangan yang dikenal dengan nama rob tersebut menggenangi daerah yang lebih rendah dari muka air laut saat pasang tertinggi. Rob di pesisir Semarang tengah dan utara menimbulkan pengaruh besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dari beberapa gambaran permasalahan tentang banjir rob yang sering terjadi di Kota Semarang memang sepatutnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kota Semarang. Dugaan awal muncul dalam penelitian ini yaitu, masyarakat berpenghasilan menengah bertahan di lingkungan permukiman rawan rob karena dipengaruhi oleh faktor- faktor kondisi sosial dan ekonomi, pola bermukim serta ikatan sosial yang melekat dan telah tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan tempat bermukim mereka dalam waktu yang cukup panjang. Dugaan awal tersebutlah yang kemudian memunculkan pertanyaan, Apa Faktor Penyebab Masyarakat Menengah Bertahan Tinggal Di Lingkungan Permukiman Rawan Rob Di Kota Semarang?