Willingness to Pay Konservasi Jasa Lingkungan Air Kawasan Suaka Alam/ Kawasan Pelestarian Alam Merapi Provinsi Sumatera Barat

Main Author: Yonky Riska, -
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/41997/1/Bagian_Depan_Tesis.pdf
http://eprints.undip.ac.id/41997/2/Bab_I_Pendahuluan.pdf
http://eprints.undip.ac.id/41997/3/BAB_II_Tinjauan_Pustaka.pdf
http://eprints.undip.ac.id/41997/4/BAB_III_Metode_Penelitian.pdf
http://eprints.undip.ac.id/41997/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kawasan Suaka Alam/ Kawasan Pelestarian Alam (KSA/ KPA) Merapi merupakan daerah tangkapan air yang memiliki peranan penting untuk memasok air bagi masyarakat di sekitarnya. Terjadinya degradasi kawasan dapat mempengaruhi kuantitas, kualitas dan kontinuitas air. Kegiatan konservasi sumber air penting untuk keberlanjutannya. Konservasi sumber air juga merupakan tanggung jawab pemanfaat air di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pemanfaat jasa lingkungan air , mengkaji keinginan membayar (Willingness to Pay), berapa besar nilai keinginan membayar (Willingness to Pay), dan merumuskan rekomendasi strategi konservasi jasa lingkungan air di KSA/ KPA Merapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s.d Juni 2013 di kecamatan penyangga KSA/ KPA Merapi. Hasil penelitian jumlah penduduk di 10 kecamatan penyangga KSA/ KPA Merapi yang sudah memanfaatkan jasa lingkungan air untuk penyediaan air bersih sebanyak 62.164KK (257.169 jiwa) terbagi ke dalam kelompok PAMSIMAS sebanyak 6.852KK (34.353 jiwa), kelompok PDAM sebanyak 5.827KK(29.892 jiwa) dan sisanya kelompok non PAMSIMAS non PDAM 49.485KK (192.924 jiwa). Sedangkan untuk pertanian dimanfaatkan oleh 132 P3A yang sudah terbentuk pada 125 daerah irigasi. Melalui Contingent Valuation Method diketahui besaran WTP jasa lingkungan air rata-rata untuk konservasi di KSA/ KPA Merapi bervariasi yaitu kelompok PAMSIMAS WTP rata-rata Rp1.705,26/KK/bulan, kelompok PDAM memiliki WTP rata-rata Rp.378,95/KK/bulan, kelompok non PAMSIMAS dan non PDAM sebesar Rp 2.083.00/KK/bulan, sehingga terkumpul WTP total potensial untuk konservasi Rp.121.605.662,79/bulan atau Rp.1.459.267,953/tahun (1,459 milyar/ tahun). Strategi prioritas konservasi jasa lingkungan air menurut ahli yang di analisa dengan Analytical Hierarchy Process adalah secara vegetatif dengan melakukan rehabilitasi di kawasan kritis melalui reboisasi (penghutanan kembali). Kata Kunci: Konservasi Jasa Lingkungan Air, Willingness to Pay, Contingent Valuation Method, Analythical Hierarchy Process, KSA/ KPA Merapi.