FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MASYARAKAT UNTUK TETAP BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN BENCANA ROB KELURAHAN KEMIJEN KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG
Main Authors: | PRADANA, Ananto Bangkit, MUSSADUN, Mussadun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/41992/1/ANANTO_BANGKIT_PRADANA.pdf http://eprints.undip.ac.id/41992/ |
Daftar Isi:
- Bencana Rob sering terjadi di Kota Semarang yang merupakan ibukota Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data BMKG Kota Semarang, sejak bulan April hingga Mei tahun 2011, rob telah menggenangi sejumlah wilayah pesisir Kota Semarang, dan yang terparah adalah Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur dengan ketinggian rob antara 50 cm hingga 100 cm (Suara Karya Semarang, 2011). Permasalahan tersebut sudah berlangsung lama dan semakin parah. Namun masih banyak terdapat permukiman kumuh yang berada di pesisir kota Semarang yang rawan akan bencana rob. Seperti pada permukiman kumuh yang terletak di Kelurahan Kemijen Semarang Timur. Kelurahan Kemijen Kecamatan Semarang Timur, merupakan Kelurahan yang mengalami dampak rob paling parah di Kecamatan Semarang Timur. Pada Kelurahan ini ketinggian rob dapat mencapai hingga 100 cm berdasarkan data BMKG Bulan Mei tahun 2011 dalam Harian Suara Karya Semarang. Akibat bencana rob yang semakin parah dari tahun ke tahun, penduduk yang berada di permukiman tersebut harus selalu beradaptasi dengan bencana rob dengan cara meningkatkan lantai, membuat bendungan kecil di depan rumah, meninggikan jalan lingkungan, dan membangun tanggul disekitar area pemukiman. Untuk melakukan hal tersebut membutuhkan jumlah uang yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan setiap lima tahun. Namun mereka tetap menginginkan untuk tinggal di daerah rawan bencana rob seperti di Kelurahan Kemijen, Semarang Timur.