KAJIAN MIGRASI PEKERJA SIRKULER DI KOTA SEMARANG DAN FENOMENA TRANSFER REMITAN KE DAERAH ASAL
Main Authors: | WIJOSENO, Wijoseno, ALIE, Mohammad Mukti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/41942/1/WIJOSENO.pdf http://eprints.undip.ac.id/41942/ |
Daftar Isi:
- Perbedaan kebijakan pembangunan antara desa dan kota telah memunculkan buah pembangunan yang berbeda pula. Kebijakan pembangunan daerah perkotaan dengan sektor utama perdagangan dan jasa serta industri telah membawa perkembangan ekonomi kota yang lebih maju dari pada desa yang masih identik dengan sektor pertanian. Akibatnya terjadinya kesenjangan dalam hal penyediaan lapangan kerja dimana desa belum mampu secara maksimal menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduknya karena perekonomian desa yang berjalan lambat. Akibatnya banyak penduduk dari desa yang melakukan migrasi ke kota dengan harapan memperoleh lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih baik daripada di desa. Migrasi sirkuler dalam perkembangannya justru lebih menonjol karena aktivitas migrasi sirkuler mampu meningkatnya kesejahteraan ekonomi keluarga di daerah asal, karena mereka lebih banyak membelanjakan pendapatannya di desa. Fenomena tersebut berbentuk transfer pendapatan ke daerah asal (baik berupa uang ataupun barang), yang dalam teori mobilitas dikenal dengan istilah remitan (remittance). Salah satu Kota yang menjadi daerah tujuan migrant adalah Kota Semarang yang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dengan jumlah migran terbanyak dimana menurut BPS, jumlah migran di Kota Semarang pada tahun 2010 mencapai 495.598 jiwa. Perkembangan ekonomi Kota Semarang yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa serta sektor industri telah mampu menyediakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja baik itu dari dalam maupun dari luar daerah sehingga menjadi daya tarik Kota Semarang terhadap daerah-daerah di sekitarnya.