Daftar Isi:
  • Sistem ejector refrigeration merupakan siklus refrigerasi dengan memanfaatkan panas yang terbuang dari berbagai proses seperti sistem pembakaran, sistem pembangkit daya, dan proses-proses industri lainya yang digunakan untuk menghasilkan sistem refrigerasi. Selain itu siklus steam ejector refrigeration memiliki konstruksi yang sederhana serta sedikit bagian bergerak sehingga secara ekonomis lebih rendah biaya perawatan dan operasionalnya dibanding siklus kompresi uap dan juga dengan sistem ini bisa digunakan air sebagai fluida refrigerant sehingga sangat ramah lingkungan. Meskipun mempunyai banyak kelebihan tetapi siklus ejector refrigeration ini mempunyai kelemahan yaitu memiliki koefisien kinerja (COP) dan kapasitas pendinginan yang rendah. Ejector adalah bagian yang paling berpengaruh terhadap performansi siklus ini, kinerja ejector dapat dilihat dari besarnya nilai entrainment ratio yaitu perbandingan laju aliran massa dari boiler dengan laju aliran massa dari evaporator. Peningkatan nilai entrainment ratio dapat meningkatkan nilai COP sistem refrigerasi, oleh karena itu penting dilakukan penelitian karakteristik dan desain efisien dari ejector untuk memperbaiki performansinya. Dalam penelitian ini akan dibangun suatu siklus ejector refrigeration skala kecil sehingga dapat diuji pengaruh – pengaruh dari kondisi operasi serta bentuk geometri dari ejector terhadap entrainment ratio serta COP dari siklus tersebut. Penelitian dilakukan dengan memodifikasi diameter nozzle dari ejector yaitu dengan diameter nozzle (nozzle diameter) 3,5mm, 3mm, dan 2,5mm serta memvariasikan kondisi operasi tekanan dari boiler yaitu pada tekanan tekanan boiler 5 kg/cm2, 4 kg/cm2 dan 3 kg/cm2 Hasil pengujian menunjukkan performansi optimum diperoleh pada diameter nozzle = 3,5 mm dan tekanan boiler 5 kg/cm2 dengan entrainment ratio 0,851170. Kunci kata : COP, ejector refrigeration, entrainment ratio, nozzle diameter