HUBUNGAN PENATALAKSANAAN ISPA OLEH IBU DENGAN KEJADIAN PNEMONIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEBONGAN KOTA SALATIGA
Main Author: | YULIANI , ANITA YULIANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/3989/1/1626.pdf http://www.fkm.undip.adc.id http://eprints.undip.ac.id/3989/ |
Daftar Isi:
- Pnemonia merupakan infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang mempunyai andil besar dalam morbiditas maupun mortalitas di negara berkembang.Di Indonesia diperkirakan kematian akibat pnemonia pada akhir tahun 2000 sebanyak 5 kasus diantara 1000 bayi/balita. Data dari Survei Sarana Kesehatan ISPA menunjukkan baru 5% kasus ISPA yang diberikan tatalaksana kasus secara tepat dan baru 22% kasus diperiksa nafasnya. Penatalaksanaan ISPA bertujuan untuk mencegah berlanjutnya ISPA non pnemonia menjadi pnemonia dan mengurangi risiko terjadinya kematian. Penatalaksanaan tersebut meliputi : pemberian makan, pemberian minum, penanganan demam, penanganan batuk, dan pengamatan tanda pnemonia. Sebagian besar anak bisa disembuhkan dengan penatalaksanaan di rumah yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penatalaksanaan ISPA di rumah oleh ibu dengan kejadian pnemonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cebongan Kota Salatiga. Jenis penelitian ini adalah explanatory research, metode yang digunakan adalah survei dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian berjumlah 93 balita yang menderita ISPA, 29 pnemonia (31,18%) dan 64 non pnemonia (68,82%). Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan balita dengan jenis penatalaksanaan ISPA yang kurang lebih banyak menderita pnemonia (50,0%) daripada balita dengan jenis penatalaksanaan baik (28,4%). Uji statistik Chi Square menghasilkan nilai X2=2,273 dengan nilai p=0,132 yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara penatalaksanaan ISPA dengan kejadian pnemonia.