FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN BANTUL

Main Author: PRASTIWI, BETTY
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/38755/1/4415.pdf
http://eprints.undip.ac.id/38755/
Daftar Isi:
  • Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Incidence rate kejadian leptospirosis di Kabupaten Bantul sebesar 17/100.000 penduduk. Kabupaten Bantul terutama kecamatan Imogiri, Sedayu dan Bantul merupakan kecamatan dengan kasus leptospirosis tertinggi tahun 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan kasus kontrol. Jumlah sampel 35 kasus dan 35 kontrol. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan alfa=0,05. Faktor-faktor yang diteliti adalah kondisi di dalam rumah, kondisi lingkungan di luar rumah, keberadaan tikus, keberadaan hewan peliharaan, aktivitas di air, riwayat luka dan penggunaan alas kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur responden adalah 46 tahun, 77,1% penderita leptospirosis adalah laki-laki, 34,3% tingkat pendidikan responden adalah tamat sekolah dasar, 28% pekerjaan responden adalah petani dan buruh. Ada hubungan antara aktivitas di air (p=0,009 OR=6,303) dan riwayat luka (p=0,001 OR=10,000) dengan kejadian leptospirosis. Tidak ada hubungan antara kondisi di dalam rumah (p=0,632), kondisi lingkungan di luar rumah (p=0,807), keberadaan tikus (p=0,710), keberadaan hewan peliharaan (p=0,632), penggunaan alas kaki (p=0,427) dengan kejadian leptospirosis. Disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di kabupaten Bantul adalah aktivitas yang berhubungan dengan air dan riwayat luka. Kata Kunci: leptospirosis, faktor risiko