ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN LEPTOSPIROSIS PADA TIKUS DI KELURAHAN SAMBIROTO, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG

Main Author: ARUMSARI, WAHYUNI
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/38339/1/4454.pdf
http://eprints.undip.ac.id/38339/
Daftar Isi:
  • Tikus merupakan inang alami untuk perkembangan Leptospia serta merupakan reservoir utama penyakit leptospirosis. Lingkungan abiotik seperti pH air, pH tanah, kelembaban udara, suhu udara, dan intensitas cahaya menjadi faktor penting bagi keberadaan Leptospia pada tikus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pH air, pH tanah, kelembaban udara, suhu udara, dan intensitas cahaya terhadap keberadaan Leptospia pada tikus dengan menggunakan leptotek dri-dot at lateral flow yang dikonfirmasi ulang dengan PCR. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode cross sectional. Penangkapan tikus dilakukan dengan single life trap pada rumah yang telah dipilih dengan menggunakan metode rappid survey. Penelitian dilakukan pada 34 tikus yang kebetulan tertangkap dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini memberikan hasil bahwa tidak ada pengaruh antara pH air, pH tanah, kelembaban udara, suhu udara, dan intensitas cahaya terhadap keberadaan Leptospia pada tikus menurut uji leptotek dri-dot at lateral flow. Konfirmasi ulang dilakukan dengan menggunakan uji PCR dan memberikan hasil bahwa ada pengaruh antara pH air, pH tanah, kelembaban udara, dan intensitas cahaya terhadap keberadaan Leptospia pada tikus. Uji PCR juga membuktikan bahwa suhu udara tidak berpengaruh terhadap keberadaan Leptospia pada tikus. Kata Kunci: lingkungan abiotik, leptospirosis, tikus