Perbedaan Status Gizi, Tekanan Darah, dan Asupan Zat Gizi antara Pekerja Shift dan Pekerja Non-Shift
Main Author: | Kirana Laksmi, Kirana Laksmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/35872/1/410_Kirana_Laksmi_G2C007042.pdf http://eprints.undip.ac.id/35872/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Kerja shift berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan gangguan saluran pencernaan. Penelitian di Italia menunjukkan persentase obesitas pada pekerja shift sebesar 14,2% sedangkan pekerja non-shift 7,7%. Akhir akhir ini ada kecenderungna peningkatan jumlah pekerja shift di Eropa. Tujuan : Menganalisis perbedaan status gizi, tekanan darah, dan asupan zat gizi antara pekerja shift dan non-shift. Metode : Desain penelitian cross-sectional dengan 32 subjek penelitian untuk setiap kelompok yang dipilih secara simple random sampling. Data yang diambil tekanan darah, status gizi, dan asupan zat gizi. Analisis bivariat dengan uji independent T-Test, Uji mann-whitney, dan chi-squared. Hasil : Pekerja shift memiliki rerata usia yang lebih rendah dibanding non-shift. Sejumlah 53.1% pekerja shift dan 46.9% pekerja non-shift mengalami obesitas. Persentase hipertensi 59.4% pada pekerja shift dan 47.9% pekerja non-shift. Sejumlah 71.8% pekerja shift mengkonsumsi energi >100% kecukupan gizi indvidu. Rerata konsumsi lemak pada pekerja shift dan non-shift yaitu 27.98±5.19% dan 28.11±7.66% serta rerata konsumsi karbohidrat 58.25±5.52% dan 57.92±9.22%. Pekerja shift dan non-shift yang memiliki kebiasaan merokok sebesar 28.1% dan 43.7% serta 93.7% mengkonsumsi kafein. Simpulan : Pekerja shift memiliki peluang hipertensi dan obesitas yang lebih besar dibanding pekerja non-shift. Asupan energi dan kafein yang berlebih dapat menambah risiko hipertensi dan obesitas pada kedua kelompok.