HUBUNGAN KADAR DEBU TERHIRUP (RAYON DAN POLYESTER) DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PEKERJA DI INDUSTRI SPINNING UNIT III PT SINAR PANTJA DJAJA SEMARANG

Main Author: NURCAHYANI, FEBRI INDAH
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/33291/1/4069.pdf
http://www.fkm.undip.ac.id
http://eprints.undip.ac.id/33291/
Daftar Isi:
  • debu industri adalah salah satu penyebab penyakit paru akibat kerja. Debu ini salah satunya adalah debu sintesis yang dihasilkan oleh industri spinning dengan bahan baku rayon dan polyester. Debu apabila dihirup oleh tenaga kerja dapat menimbulkan gangguan fungsi paru yaitu menurunnya kapasitas vital paksa (KVP) dan volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1). Pada stadium lanjut dapat menyebabkan fibrosis paru sehingga paru-paru kehilangan elastisitasnya dalam menampung volume udara. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan paparan debu terhirup (rayon dan polyester) dengan kapasitas fungsi paru pekerja di industri spinning unit III PT. Sinar Pantja Djaja Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatkan cross sectional. pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 30 responden. Setelah diperoleh nilai kadar debu terhitup dan kapasitas fungsi paru kemudidan diaanalisa dengan uji korelasi product moment. Hasil pengukuran kadar debu respirabel antara 0,284-0,970 mg/m3 masih di bawah nilai ambang batas (NAB) dan hasil pengukuran kapasitas fungsi paru pekerja sebanyak 83,2% mengalami kelainan fungsi paru yang bersifat restriksi ringan. restriksi sedang, obstruksi ringan, dan obstruksi sedang. Rata-rata populasi mengalami restriksi, yaitu restriksi ringan sebesar 53.3% dan restriksi sedang sebesar 23.3%. Dari hasil iji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara paparan debu terhirup (rayon dan polyester) terhadap kaapasitas fungsi paru. Kata Kunci: debu serat, debu terhirup, kapasitas fungsi paru, PT. Sinar Pantja Djaja Semarang