PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP AKTIVITAS SPESIFIK XILANASE HASIL ISOLASI DARI Aspergillus niger PADA MEDIA PERTUMBUHAN CDB (Czapek’s Dox Broth)HASIL MODIFIKASI DENGAN SEKAM PADI

Main Authors: Mawar Indah S, Erny, Suci Mulyani, Nies , Ria. S, Purbowatiningrum
Format: Proceeding NonPeerReviewed
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/3105/
Daftar Isi:
  • Tahap-tahap isolasi xilanase dari Aspergillus niger adalah fraksinasi bertingkat menggunakan ammonium sulfat , dialisis, penentuan aktivitas spesifik dan mengamati pengaruh variasi temperatur pada aktivitasnya. Jamur Aspergillus niger terlebih dahulu diremajakan dalam media CDB modifikasi dengan sekam padi sebagai sumber karbon. Kurva pertumbuhan Aspergillus niger dibuat dalam media Czapek’s cair modifikasi dengan sekam padi untuk menentukan wa ktu yang tepat menginokulasikan kultur ke dalam media fermentasi. Fermentasi dilakukan dalam orbital shaker, pada kondisi ruang dan agitasi konstan 250 rpm selama 10 hari. Satu unit aktivitas xilanase dapat didefinisikan sebagai aktivitas enzim yang dapat membentuk 1 Î1⁄4mol xilosa pada kondisi optimum. Pengujian aktivitas xilanase dilakukan dengan menggunakan metode gula pereduksi dengan menggunakan DNS, sedangkan kadar protein diuji menggunakan metode Lowry. Aktivitas spesifik xilanase dihitung berdasarkan u nit aktivitas per mg protein. Berdasarkan penelitian, dari fraksinasi bertingka t amonium sulfat diperoleh hasil bahwa aktivitas spesifik tertinggi terdapat pada fraksi ke-3 dengan tingkat kejenuhan 40-60%, sebesar 34,40 Unit/mg protein, dan pada tahap pengaruh variasi temperatur terhadap aktivitas spesifik xilanase diperoleh hasil bahwa aktivitas spesifik tertinggi pada temperatur 39 0C dan dengan meningkatnya temperatur maka aktivitas spesifik enzim semakin besar, dan setelah melewati temperatur optimum kenaikan temperatur menyebabkan aktivitas spesifik xilanase menurun.