Penetuan konsentrasi miselisasi kritis fosfolipid dari santan kelapa secara turbidimetri
Daftar Isi:
- Industri pangan memerlukan zat pengemulsi untuk menghasilkan produk se¬hingga diperlukan suatu zat pengemulsi yang efektif dan efisien. Santan kelapa meru¬pakan emulsi alam yang stabil. Hal ini menunjukkan zat pengemulsi dalam santan kelapa merupakan zat pengemulsi yang potensial untuk dimanfaatkan dalam industri pangan. Zat pengemulsi dalarn santan kelapa adalah fosfolipid. Pemanfaatan fosfolipid sebagai zat pengemulsi dalam industri pangan haws jelas efektifitas dan efisiensinya, karena itu perlu diketahui harga konsentrasi miselisasi kritis (affix.) fosfolipid. Kromatografi Lapis Tipiis (KLT) dilakukan untuk mengidentifikasi basil isolasi dan analisa lebih lanjut dilakukan dengan IR dan GC-MS. Penentuan c.m.c. dilakukan secara turbidimetri dan dan perubahan gradien yang drastis antara tingkat kekeruhan terhadap konsentrasi fosfolipid pada grafik diketahui bahwa c.m.c. fosfolipid adalah 1,4 mg/L. Food industry need an effective and efficient emulsifier to make a product. Co¬conut milk is a stable emulsifier. It indicates that emulsifier in coconut milk is poten¬tially used in food industry. Emulsifier in coconut milk is phospholipid. The utilization of phospholipid as an emulsifier in food industry have to be ef¬fective and efficient which is indicated by the critical micelle concentration (c.m.c.). The value of phospholipid's c.m.c. showed by determined. The result of isolation is identified by thin layer chromatography (TLC) and followed by FTIR and GC-MS. The c.m.c. determination is done using turbidimetry and from the sharp change of gradient between turbidity versus phospholipid concentration, phospholipid's c.m.c. can be determined, i.e. 1.4 mg/L.