Daftar Isi:
  • Latar Belakang Penelitian : Banyak masyarakat belum mewaspadai nyeri kepala sebagai gejala neoplasma intrakranial, yang bersifat kronis progresif, dapat disertai defisit neurologis lain, serta ditentukan oleh topis dan volume neoplasma intrakranial. Belum terdapat penelitian tentang hubungan topis dan volume neoplasma intrakranial dengan lokasi dan intensitas nyeri kepala. Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan topis dan volume neoplasma intrakranial dengan lokasi dan intensitas nyeri kepala. Metode : Belah lintang, empat puluh pasien neoplasma intrakranial di bangsal saraf dan bedah saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang berdasarkan Computed Tomography (CT) scan dibagi menjadi neoplasma supratentorial dan infratentorial, dilakukan pengukuran volumenya, anamnesis lokasi dan intensitas nyeri kepala menggunakan Numeric Pain Scale (NPS), pemeriksaan fisik neurologis, dan pengisian kuesioner oleh peneliti. Hasil : Tidak ada hubungan topis dan volume neoplasma intrakranial dengan lokasi dan intensitas nyeri kepala berdasarkan NPS (p>0,05). Tidak ada hubungan topis neoplasma intrakranial dengan lokasi nyeri kepala (p=0,145). Tidak ada hubungan topis neoplasma intrakranial dengan intensitas nyeri kepala berdasarkan NPS (p=0,217). Tidak ada hubungan volume neoplasma intrakranial dengan intensitas nyeri kepala berdasarkan NPS (p=0,089). Nyeri kepala lebih dari tiga bulan (p=0,05), frekuensi nyeri kepala semakin sering dan durasi nyeri kepala lebih dari lima menit lebih banyak terjadi pada neoplasma supratentorial daripada infratentorial (p=0,064). Simpulan : tidak ada hubungan antara topis dan volume neoplasma intrakranial dengan lokasi dan intensitas nyeri kepala berdasarkan NPS. Kata kunci : topis dan volume neoplasma intrakranial, lokasi dan intensitas nyeri kepala, Numeric Pain Scale (NPS).