Daftar Isi:
  • NOOR FAIZAH. J2B 096 095. Pertumbuhan Miselium Jamur Kuping (Auricularia auricula) Menggunakan Metoda Kultur "Submerged" Dengan Konsentrasi Selulosa Yang Berbeda. (Di bawah bimbingan Hj. SRIANI HENDARKO dan AGUNG SUPRIHADI). Jamur kuping (A. auricula) merupakan salah satu jamur kayu yang akhir-akhir ini sedang ditingkatkan pembudidayaannya di Indonesia. Peningkatan produksi jamur kuping di Indonesia perlu dilakukan dengan cara perbanyakkan bibit secara massal menggunakan metoda kultur "submerged" (kultur terendam). Metoda ini memberikan keuntungan yang lebih besar daripada metoda konvensional yaitu memperpendek proses pembuatan bibit jamur, menghindari degenerasi sifat, menghasilkan jamur yang mempunyai viabilitas tinggi, menghemat waktu pembibitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi selulosa yang berbeda dalam menentukan pertumbuhan optimum miselium jamur A. auricula dan mengetahui fase eksponensial jamur pada media kultur "submerged". Pada penelitian ini dilakukan penambahan selulosa dengan konsentrasi 0% (SO); 0,05% (Si ); 0,1% (S2); 0,3% (S3); 0,5% (S4) (b/v). Model analisis data menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 5 perlakuan, 5 kelompok selarna 7 kali pengambilan. Parameter yang diamati yaitu berat basah, berat kering, kenampakan visual miselium secara mikroskopis dan panjang daerah pembentukan miselium. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi selulosa 0,3% menunjukkan rata-rata pertumbuhan miselium jamur tertinggi diikuti dengan konsentrasi 0,5%; 0,1%; 0,05% dan 0%. Fase eksponensial jamur pada kultur "submerged" terjadi pada ha-ri ke-12 sampai had ke-18. Pada pengamatan miselium jamur secara mikroskopis dapat ditemukan inti dikaryotik pada hifa.