Berat otot dan diameter serabut otot Femur Tibiotarsus Ayam (Gallus sp.) setelah pemberian Mikromineral Tembaga (Cu) dan seng (Zn)
Daftar Isi:
- PURNI HASTUTI. J201930910. Berat Otot dan Diameter Serabut Otot Femur Tibiotarsus Ayam (Gallue 6p) setelah Pemberian Mikromineral Tembaga (Cu) dan Seng (Zn) (Dibawah bimbingan Koen Praseno dan Tyas Rini Saraswati) Semua hewan termasuk ayam di dalam pertumbuhannya memerlukan sejumlah unsur nutrisi, diantaranya mineral. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam iumlah kecil tetapi keberadaanya dalam tubuh sangat penting sehingga harus tercukupi dari pakan yang diperolehnya. Kelebihan atau kekurangan unsur ini dapat menimbulkan gangguan pada metabolisme dan pertumbuhan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan jaringan otot terutama otot rangka pada femur tibiotarsus ayam setelah penambahan mikromineral Cu, Zn, dan kombinasinya.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Fungsi Hewan FMIPA Undip Semarang pada bulan April-Mei 1998. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 32 ekor ayam broiler sebagai hewan uji dengan 16 perlakuan dan dua kali ulangan. Perlakuan tersebut meliputi penambahan Cu dengan kadar 0, 3, 5, 7 ppm dan Zn dengan kadar 0, 30, 50, 70 ppm beserta kombinasinya. Penelitian disusun berdasarkan pola percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5%. Parameter yang digunakan adalah berat otot femur tibiotarsus dan diameter serabut otot. Hasil yang diperol.eh menunjukkan bahwa penambahan mikromineral Cu, Zn, dan kombinasinya dapat meningkatkan pertumbuhan jaringan otot. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan berat otot dan diameter serabut oto¬Penambahan 7 ppm Cu dan 70 ppm Zn memberikan hasil yang paling tinggi.