Morfologi polen dari berbagai jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pakan larva lebah madu (Apis Mellifera Staint) di KPH Randublatung, Blora
Daftar Isi:
- HARI PENI SRI PAMEDAR, J 201 92 0748. Morfologi Palen Dari Berbagai Jenis Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Pakan Larva Lebah Madu (Apis mellifera Staint) Di KPH Randublatung, Elora (dibawah bimbingan Hendarko Sugondo dan Sri Utami). Untuk melestarikan jenisnya tumbuhan mengadakan perkembangbiakan. Perkembangbiakan dapat dilakukan secara aseksual maupun secara seksual. Perkembangbiakan seksual terjadi apabila butir polen mengadakan penyerbukan ke kepala putik dan selanjutnya terjadi pembuahan dan terbentuk biji. Selain sebagai komponen perkembangbiakan, polen berfungsi sebagai satu-satunya sumber protein bagi lebah yang tersedia secara alami. Sifat dan ciri morfologi polen merupakan bukti taksonomik yang mantap. Berdasarkan sifat dan eirinya sering digunakan untuk mengidentifikasikan takson tingkat suku, marga bahkan tingkat jenis (Bhojwani & Bhatnagar, 1979) sehingga polen dari sarang lebah dapat pula memberikan petunjuk tentang tanaman asal polen dikumpulkan. Data polen ini dapat dipakai untuk menetapkan daerah peternakan lebah (Muttidjo, 1992). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : sifat dan ciri morfologi polen, jenis tumbuhan asal polen dan mengetahui jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pakan larva lebah madu (A.mellifera Staint) di peternakan lebah Sari Sambi di KPH Randublatung berdasarkan jumlah polen yang paling banyak dijumpai. Lokasi pengambilan sampel di dua tempat. Pengambilan sampel masing-masing empat periode, yaitu : bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus 1996. Pembuatan preparat polen dengan metode asetolisis. Selanjutnya polen diidentifikasi sampai tingkat jenis dan dilakukan penghitungan jumlah tiap jenis polen dalam sampel. Dari hasil penelitian diperoleh 24 jenis polen yang berasal dari 24 jenis tumbuhan. Berdasarkan jenis polen yang paling banyak, polen yang cenderung diambil lebah adalah polen yang mempunyai morfologi trikolporat retikulat. Berdasarkan prosentase polen yang paling banyak dijumpai maka polen yang berpotensi sebagai pakan larva lebah madu (A. mellifera S.) berturut-turut adalah polen dari tumbuhan T. grandis, S. domingensis, Z. mays, sebanyak 36,44%, 22,86%, dan 16,93% dengan morfologi trikolpat psilat, diporat psilat dan monoporat skabrat. xii ,utional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP-IF,