Pertumbuhandan Produksi Pigmen Karotenoid Rhodoturu;A Mucilaginosa UICC Y-18 Dalam Meadium Air Kelapa Dengan Penambahan Asam Amino L-Leusin Pada Konsentrasi Yang Berbeda
Daftar Isi:
- RFNGKASAN ERI YUNAIDI. J2B 099 088. Pertumbuhan dan Produksi Pigmen Karotenoid Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-18 dalam Medium Air Kelapa dengan Penambahan Asam Amino L-Leusin pada Konsentrasi yang Berbeda. (dibawah bimbingan Endang Kusdiyantini dan Widjanarka). Rhodotorula mucilaginosa merupakan khamir yang memiliki kemampuan untuk mensintesis pigmen karotenoid khususnya 0-carotene, torulene, dan torularhodin. Selain dibutuhkan oleh indera penglihatan, karotenoid juga merupakan senyawa penting bagi keseluruhan fungsi biologis makhluk hidup, dan merupakan antioksidan yang berfungsi sebagai pencegah kanker, mencegah dari bahaya katarak, anti mikrobia, dan immunitas melawan tumor. Pigmen karotenoid banyak digunakan sebagai zat pewarna dan suplemen tambahan pada makanan. Seiring bertambahnya penggunaan pigmen karotenoid pada berbagai industri menyebabkan peningkatan permintaan akan pigmen tersebut. Penggunaan berbagai medium altematif untuk pertumbuhan R. mucilaginosa telah banyak diteliti sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pigmen khamir ini. Air kelapa diharapkan dapat digunakan sebagai medium altematif untuk pertumbuhan R. mucilaginosa karena memiliki kandungan nutrien yang cukup banyak, harga murah, jumlaimya melimpah, dan mudah didapat. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan produksi pigmen dan R. mucilaginosa UICC Y-18 selain kebutuhan nutriennya juga perlu diperhatikan konsentrasi sumber nitrogen yang tersedia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan dan produksi pigmen karotenoid khamir R. mucilaginosa UICC Y-18 yang dibiakkan dalam medium air kelapa dengan penambahan asam amino L-Leusin pada konsentrasi yang berbeda. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, yaitu penambahan asam amino L-Leusin pada konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asam amino L-Leusin yang optimal didapatkan pada perlakuan L1 (penambahan sebesar 0,10% (b/v))