Kandungan Vitamin C pada Kultur Kalus Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa dalam Media MS.

Main Author: Afiah, Fathiyah
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/27262/1/Fathiyah.pdf
http://eprints.undip.ac.id/27262/2/Fathiyah.pdf
http://eprints.undip.ac.id/27262/
Daftar Isi:
  • Rosela mengandung antioksidan berupa vitamin C. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk produksi vitamin C adalah dengan kultur jaringan yaitu menggunakan kultur kalus. Kultur kalus membutuhkan sukrosa untuk pembentukan kalus dan sintesis vitamin C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian sukrosa terhadap pembentukan dan pertumbuhan kalus dari eksplan daun rosela dan untuk mengetahui kandungan vitamin C dari kalus yang terbentuk dari berbagai konsentrasi sukrosa. Penelitian dilaksanakan di laboratorium BSF Tumbuhan FMIPA Undip dari bulan Agustus 2009 sampai Oktober 2010. Parameter yang diamati adalah waktu inisiasi kalus, berat basah kalus, persentase eksplan yang tumbuh, morfologi kalus (warna kalus dan tipe kalus) dan kandungan vitamin C. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sukrosa berpengaruh terhadap pertumbuhan kalus dan kandungan vitamin C. Kalus pada perlakuan sukrosa 50 g/L lebih cepat terbentuk (4,2 hari) dibanding perlakuan lain. Berat basah kalus yang tinggi di dapat dari perlakuan konsentrasi sukrosa 30 g/L (3,42 g). Kalus yang dihasilkan memiliki tipe remah dan berwarna putih. Kandungan vitamin C pada perlakuan sukrosa sampai dengan 50 g/L (0,41 mg) masih menunjukkan peningkatan. Jadi, penambahan konsentrasi sukrosa dalam medium mempercepat pembentukan kalus dan meningkatkan kandungan vitamin C pada kalus rosela.